Taman Kota: Upaya Penghijauan Kota

Hutan Kota: Kebun Bibit Manyar di Surabaya

Taman adalah ruang terbuka dengan segala kelengkapannya yang dipergunakan dan dikelola untuk keindahan dan antara lain berfungsi sebagai paru-paru kota (Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 7 Tahun 2002 tentang Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau). Taman juga didefinisikan sebagai sebidang lahan berpagar yang digunakan untuk mendapatkan kesenangan, kegembiraan, dan kenyamanan (Laurie, Michael. 1986. Arsitektur Pertamanan. Bandung: Intermatra. Hal. 3).

Pengertian taman secara umum adalah sebuah areal yang mempunyai ruang dalam berbagai kondisi, yaitu lokasi, ukuran atau luasan, iklim dan kondisi khusus lainnya seperti tujuan serta fungsi spesifik dari pembuatan taman (Sintia, Mona dan Murhananto. 2004. Mendesain, Membuat, dan Merawat Taman Rumah. Jakarta: PT AgroMedia Pustaka. Hal. 9). Dengan demikian, taman kota adalah areal yang terdapat di kawasan perkotaan yang bisa digunakan untuk mendapatkan kesenangan, kegembiraan, dan kenyamanan. Taman kota menjanjikan rasa aman, nyaman, keceriaan, pelepasan kepenatan, keakraban, kemesraan, dan kesegaran di tengah hiruk pikuk kehidupan kota (Yoga, Nirwono dan Yori Antar. 2009. Bahasa Pohon Selamatkan Bumi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Hal. 26.).

Hutan Kota: Kebun Bibit Wonorejo, Surabaya

 Taman wisata alam merupakan kawasan pelestarian alam yang terutama dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi alam. Taman wisata menawarkan pelestarian keanekaragaman hayati, sekaligus merupakan tempat penelitian budidaya (agronomi), pemuliaan (breeding), dan perbanyakan bibit unggul untuk disebarluaskan kepada masyarakat (Ismayanti. 2010. Pengantar Pariwisata. Jakarta: PT Gramedia Widya Sarana Indonesia. Hal. 151).
Taman wisata alam adalah kawasan pelestarian alam yang terutama dimanfaatkan bagi pariwisata dan rekreasi alam. Taman wisata ala mini merupakan objek dan kegiatan yang berkaitan dengan rekreasi dan pariwisata yang memanfaatkan potensi sumber daya alam dan ekosistem, baik dalam bentuk asli (alami) maupun perpaduan hasil buatan manusia (Arief, Arifin. 2001. Hutan dan Kehutanan. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 75).