Sampai usia enam tahun, dik Nana belum bisa mengucapkan kata-kata dengan lancar. Dia masih belum mengucapkan huruf S, Z dengan baik. Jika dia mengucapkan kata 'Sekolah' maka akan menjadi "Cekolah", sampai-sampai guru TPQ nya di sekolah memberi catatan untuk orangtua agar diajarkan membaca "Dza, Tsa, Za, Sa, Sya". Dan gara-gara teguran bu gurunya terkait huruf-huruf tersebut, dia sempat ngambek, tidak mau masuk sekolah.
Pastinya, semua huruf itu menjadi bunyi yang sama jika diucapkan dik Nana, karena semua menjadi 'Ca'. Waktu itu, untuk Dza dan Za, aku siasati dengan menambahkan 'N' di depannya, sehingga menjadi 'Nda' dan 'Nja'.
Tetapi, dua hari yang lalu, gigi seri atas ompong satu. Awalnya, aku tidak memperhatikan adanya perubahan pada pola ucap dia. Hari ini, dia menyanyikan lagu, dan ... saat sampai di kata 'Hadits Nabi Muhammad', aku mendengar ada desis dari mulutnya. Kuminta dia mengulang kata 'Hadits', dan kata-kata lainnya yang mengandung huruf S. Ternyata, dia bisa mengucap huruf desis dengan baik.
Hehehehhh ... ternyata ompongnya gigi memberi kemajuan buat dik Nana ...
No comments:
Post a Comment