It's Okay If You're Not Okay

Yolanda Putih di Depan Rumah @floragardenmama Ketika kita bisa memaafkan orang lain, lalu mengapa kita tidak bisa memaafkan diri sen...

Monday, October 06, 2014

Kalau Berdiri Terus, Apa Nggak Capek?

Petang kemarin ramai sekali. Semua pada ngumpul di ruang televisi. Big Five dan Big Seven. Dik Nana dan Kak Iffah lagi bermain dakon aka congklak. Sementara yang lain juga asyik dengan kegiatannya masing-masing. Kak Dhila sengan pianikanya, my hubby dan Kak Ida lagi utak-atik handphone masing-masing. Mas Nur juga tengah asyik di balik pintu kamarnya yang berhadapan dengan ruang televisi.

Main Congklak (Pic. Taken @mom_of_five, Surabaya, 5 Oktober 2014)

Saya tidak terlalu memperhatikan acara televisi, karena asyik memperhatikan dik Nana yang tengah bermain congklak bersama Kak Iffah. Bagi dik Nana, bermain congklak merupakan pengalaman pertamanya. Dan dia sangat menikmati asyiknya bermain congklak bersama Kak Iffah.

Tiba-tiba my hubby nyeletuk,
"Wah, Nyonya Meneer the Legend of Jamu,"
"Nyonya Meneer itu berdirinya kapan? Sudah lama ya." Tanya Kak Dhila ikutan nyeletukin berita.
"Iya, kapan ya. Sudah lama Dik. " Sambutku.
Tahun 1919 gitu kok" lanjutku setelah ikutan melihat siaran berita di televisi.
"Wah, apa nggak capek ya, berdiri sejak tahun segitu" celetuknya lagi bercanda.
"Heheheee ... Iya juga ya." Jawabku ringan.
"Sama pula dengan gajah duduk ya Ma. Kalau duduk terus nggak pernah berdiri. Apa lama-lama ya nggak ambeien itu," imbuh Kak Dhila lagi.
Uih, bisa saja ini anak ya :-)

1 comment:

About Me

Just a little bit of woman, mom, and wife ...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...