Kan Ada Kartu ....

Untuk kemudahan, saya suka belanja pakai kartu debet. Lebih nyaman saja kalau belanja pakai kartu debet. Awalnya saya pakai kartu debet BCA, karena Alfamart depan rumah memang melayani kartu debet BCA dan sekalian bisa tarik tunai. Jadi gak perlu jauh-jauh ke ATM. Tetapi sekarang sudah ada Mesin ATM di Alfamart depan rumah. Jadi, kini saya pakai kartu debet Mandiri saya sendiri. Sedang untuk kartu debet BCA dipegangkan oleh bagian keuangan my hubby, karena mayoritas transaksi bisnis my hubby menggunakan bank BCA. 

Pemilihan bank Mandiri waktu itu karena kantor cabang Bank Mandiri merupakan kantor cabang paling dekat dengan rumah dan setoran awalnya murah. Hanya lima puluh ribu. Pengurusannya juga tergolong mudah. Begitu saya daftar, dapat pin ATM, dan besoknya mengurus internet banking. 

Keseringan belanja sama saya dengan menggunakan kartu, dik Nana pun jadi 'memudahkan' diri untuk minta beli jajan ke Alfamart dengan menggunakan kartu. Jika dia minta beli jajan dan saya bilang lagi ga ada uang, dia akan menjawab "Kan ada kartu". 

Saat saya bilang bahwa kartu itu tidak bisa dipakai kalau tidak ada uangnya di bank, dia akan bilang, "Aku nggak ngerti". Dan, aku pun mulai menjelaskan. Bagaimana kartu itu bisa dipakai. Bahwa kartu itu tidak bisa dipakai begitu saja, harus ada upaya untuk mengisinya. 

Daaaannn, kini, dik Nana sudah punya kartu debit sendiri, yang dia isi dengan sisa uang sakunya. Yuppss ...setiap hari uang sisa sakunya dikumpulin, ditaruh di celengan plastik, yang jika sudah penuh, dibuka dan dipindahkan ke rekening bank. Kebetulan anak-anak kami bukakan tabungan BNI Tunas Hasanah. 

Alhamdulillah, kakak-kakaknya juga melakukan hal serupa. Dan, semua kini memiliki kartu debet. So, mereka bisa mulai belajar mengatur dan membelanjakan uang mereka sendiri.