It's Okay If You're Not Okay

Yolanda Putih di Depan Rumah @floragardenmama Ketika kita bisa memaafkan orang lain, lalu mengapa kita tidak bisa memaafkan diri sen...

Sunday, February 08, 2015

Kerja Kelompok DIk Nana

Hari Minggu, sepulang dari pasar tradisional, sambil memasak saya merapikan belanjaan untuk mengaturnya di kulkas, menyiangi udang-udangan dan ikan-ikan, serta sayur dan bumbu dapur untuk kebutuhan satu minggu. 
Di tengah aroma sedapnya kepiting laut (rajungan) yang mulai mendidih kuahnya, terdengar suara drai luar pagar. 
Kak Iffah pun segera berlari ke depan untuk melihat siapa gerangan mereka. Ternyata .... mereka adalah teman sekolah Dik Nana. 
Wih, para krucils yang masih malu-malu itu berjajar di depan pintu. Tidak mau dipersilakan masuk. EMpat sampai lima anak itu pun kugiring ke ruang tamu. Dengan malu-malu mereka menjelaskan tujuan mereka. 

Mereka ingin menjemput Dik Nana untuk mengerjakan tugas kelompok. Hmmm.... Dik Nana yang dari tadi masih santai segera berlari ke kamar mandi dan dengan cepat dia menyelesaikan aktivitas kamar mandinya. Kak Dhila  dna Kak Ida menyiapkan pakaiannya, merapikan rambutnya. Demikian pula denganKak Iffah. 

Hmmm... semua sibuk memperhatikan DIk Nana yang akan keluar untuk mengerjakan tugas kelompok di rumah temannya. Tidak ketinggalan, obrolan tentang siapa nanti yang akan mengantar dan menjemput, serta decak kagum kakak-kakaknya dan bahkan juga Mas Nur, turut mengapresiasi kegiatan si bungsu yang belum pernah keluar rumah sendiri ini. 

Sepertinya, bekerja kelompok Dik Nana ini merupakan sesuatu yang sangat membuat mereka harus berisik sepanjang pagi. 

Sarapan, susu ci=okelat, uang saku, dan Dik Nana pun siap untuk ikut ke rumah temannya yang hanya beberapa meter, tetapi bikin heboh kakak-kakak untuk membicarakan bagaimana nanti dik Nana berangkatnya, bagaimana nanti pulangnya ..... Hihihi ..... lucu juga ya.

Si bungsu yang sudah mau delapan tahun pada bulan Juni nanti ini masih dianggap sebagai anak kecil yang tidak tahu dunia luar. Padahal, Dik Nana termasuk anak yang mandiri lo, di antara saudara-saudaranya. Dia termasuk bukan anak yang rewel ketakutan saat pertama kali masuk Taman Kanak-kanak. Dia yang juga meskipun paling jago terlambat masuk kelas, tetapi tidak mereweli saya untuk mengantar ke sekolah ataupun ke kelas. Jam berapapun dia siap ke sekolah, dia akan berangkat dan siap untuk menanggung teguran dari guru kelasnya sendiri.

Mungkin karena posisinya sebagai si Bungsu, sehingga keempat saudaranya sedemikian care dan protect terhadap dia. #TersenyumMelihatMerekaSemua.

Dan akhirnya ...... jreng, jreng jreng .... Usai sholat dhuhur, Kak Dhila menengok dik Nana di rumah temannya. Dan mengabarkan bahwa tugas kelompoknya belum selesai. 
Dan, menjelang pukul dua, Kak Ida pun bergantian menengok ke lokasi pengerjaan tugas kelompok, dan menjelang Ashar, mereka datang dengan ceria ....



No comments:

Post a Comment

About Me

Just a little bit of woman, mom, and wife ...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...