Daster dan Laptop: Sebuah Kenyamanan dalam Karya

Emak-emak kalau di rumah atau bahkan ke pasar, mesti padu dengan yang namanya daster. Memang bisa jadi tidak semua sih, karena ini sampelnyaa juga saya sendiri, emak dengan dasternya. Dan, Pak Suami juga sagat fahim bin paham betul akan kenyamanan dalam daster lo. Buktinya, kemarin waktu beliau ke Kampoeng Malang, dan melihat daster pink, langsung keinget sama kita-kita para perempuan yang di rumah. Alhasil, waktu balik ke Surabaya, ada empat daster pink yang disodorkan ke kita-kita para perempuan di rumah. Hmmm...motifnya sama semua. Rata-rata polkadot sih. So, sepertinya kita para perempuan bakalan seragaman ini kalau di rumah.  Dan ini saat menulis, saya juga sedang pakai itu daster pink nya lo. Yang bikin surprise lagi adalah, struk pembelian dan nomor rekening pemilik Kampoeng Malang. Weeeelah, ternyata ini daster-daster belum dibayar sama pak Soeamie. jadilah, si emak yang transfer supaya segera 'halal' dipakainya. Secara, si emak akan lebih nyaman jika memakai pakian yang sudah 'lunas' bukan?

Daster dan Laptop (doc. Pribadi)

Lalu, apa hubungannya dengan laptop? Iyesss, kami para perempuan di rumah suka memakai laptop. Karena enak saja menulis, menggambar, membuat lay out, menjalankan program-program a ka software, mendownload, mengetik dan mencatat keuangan rumah tangga dengan menggunakan laptop. Meskipun, sekarang beberapa kegiatan sudah bisa dilakukan melalui smartphone, seperti komunikasi, memasarkan (biasa la, ini emak ikut mainstreamnya para emak yang juga senang bakulan), transfer-transfer, edit-edit gambar dan video, dan seterusnya; tetapi masih nyamanan menggunakan laptop untuk akivitas online dan catat mencatat. Terutama untuk penyimpanan file, edit gambar-gambar, dan lain-lain. Dengan menggunakan laptop, emak lebih mudah dan lebih leluasa mengatur folder-folder untuk klasifikasi file.

Dan, pakaian yang nyaman saat mengerjakan itu semua di rumah, yaaa ... mbak Daster.