Hari ini anak-anak memperingati hari Pahlawan di Sekolah. Persiapan sudah dilakukan sejak hari Jumat, begitu ada pemberitahuan dari sekolah mengenai peringatan Hari Pahlawan di Sekolah. Yang sudah besar sih tidak terlalu ribet, tetapi yang masih di Sekolah Dasar, harus menyiapkan perlengkapan lomba sampai jenis pakaian pahlawan yang akan dipakai.
Si Bungsu, dik Nana, minta memakai baju polisi wanita. Waduh, gimana dia tetap bisa berjilbab, bukankah dia harus memakai kerudung dan rok panjang. mana ada penyewaan baju karnaval polwan dilengapi rok panjang dan jilbab. Akhirnya, kuambil jalan mudah. Aku sewa baju karnaval polisi untuk anak laki-laki dengan baju lengan panjang dan celana panjang. Jilbabnya, ya kupakaikan saja kerudung yang biasa dia pakai sehari-hari. Awalnya, dia rewel, karena sebelumnya dia sudah janjian dengan teman-teman sekelasnya, kalau jadi polwan itu harus pakai rok. Dia tidak mau jika harus beda dari teman-temannya. Nah, akhirnya kupakai jurus andalanku agar dia mau tetap memakai busana yang seadanya itu.
"Anak mama, harus berani tampil beda."
Akhirnya pagi tadi dia berangkat sekolah dengan penuh senyum, bangga dengan kerudung dan celana panjangnya, Jeprat-jepret pun dia selalu tersenyum. Hehehe.... mana ada juga polwan pakai seragam kayak dik Nana.
Tetap Senyum walau Beda (doc. pribadi) |
Ini lagi yang kakak-kakaknya, Kak Iffah
dan Kak Dhila, janjian sama teman-temannya untuk pakai baju kebaya Ibu
Kartini. Waduh, menyiasati lagi agar tetap bisa berkerudung dan tidak
usah pakai konde.... karena kalau harus pakai konde .. mama gak biasa
masang konde juga...dan tidak punya perlengkapan make-up ...
Akhirnya ..., kubilang kalau pahlawan wanita bukan hanya Ibu Kartini
yang berkonde, kubilang ada Ibu Fatmawati yang dulu menjahit bendera
pusaka dan sekaligus isteri presiden Republik Indonesia, juga adalah
pahlawan wanita. Nah, akhirnya pakailah itu kebaya dan jarik, dengan
tetap berkerudung....
"Tapi kan beda nanti sama teman-teman Ma."
... dan jurus andalanku pun keluar
"Anak mama, harus berani tampil beda."Tidak Harus Berkonde (doc. Pribadi) |
Setelah
selesai menyiapkan pakaian, maka saatnya menyiapkan perlengkapan
perlombaan. Dik Nana dengan perlengkapan mewarnainya, Kak Iffah dengan
perlengkapan bahan puisinya, dan kak Dhila dengan perlengkapan untuk
membuat majalah dinding (Mading). Seharian kemarin Kak Dhila harus
berkutat di depan komputer bersama teman-temannya mengumpulkan bahan
dari internet tentang kisah-kisah pahlawan.
Dan tadi malam, iseng-iseng kulemparkan pertanyaan kepada anak-anakku, apa sebenarnya arti pahlawan.
Kata kak Dhila, "Pahlawan itu orang yang sudah meninggal dan pernah berjuang"
Kata kak Iffah, "Lo Kak, bukan, guru juga pahlawan."
Kata kak Dhila, "Bener kan Ma, Jawabanku,"
Kata kak Iffah, "Pahlawan itu orang sudah berjasa buat kita,"
Kata kak Ida, "Pahlawan itu orang yang sudah berjasa untuk kita semua,"
Kata dik Nana, "Pahlawan yang suka menolong,"
Kata mas Nur, "Sudahlah ma, gak usah ditanyakan," hehehe ..... yang sudah merasa gede ...
Akhirnya mereka beramai-ramai merumuskan arti Pahlawan di mata mereka, dan disimpulkanlah bahwa,
"Pahlawan
adalah orang yang berbuat baik untuk kepentingan orang lain, jadi semua
orang bisa menjadi pahlawan. Kak Iffah yang suka masak, pahlawan juga,
karena saat mas Nur lapar, kak Iffah mau menolong memasakkan mas Nur.
Kak Dhila yang suka bersih-bersih, juga pahlawan, pahlawan kebersihan.
Coba kalau rumah kita kotor, kita pasti tidak nyaman kan. Kak Ida juga
pahlawan, coba kalau tidak ada yang cuci piring, kita makan pakai apa
coba, terus kalau tidak ada yang menjemur pakaian, kita pasti gak bisa
pakai baju dong. nah, kalau tidak ada yang keluar untuk bantu mama
belanja, ambil uang di ATM, pastinya juga gak ada yang dimasak dan gak
ada uang, jadi mas Nur juga pahlawan. Kalau dik Nana, pahlawan juga, kan
rajin belajarnya, suka bantu-bantu kak Iffah juga kan ....."
Ujung
dari percakapan aku bilang, "karena kalian semua pahlawan, maka besok
kalian pakai bajunya ya baju kalian masing-masing saja ya" Dan serentak
kak Iffah, kak Dhila dan dik Nana menjawab "aaa .. mama". Ternyata mama
tidak bisa ngeles juga, dan pagi tadi mereka bertiga memakai baju
karnaval yang kusewa dari tetangga sebelah....
Kak Dhila tidak mau Pakai Mahkotanya.... (doc. Pribadi) |
No comments:
Post a Comment