It's Okay If You're Not Okay

Yolanda Putih di Depan Rumah @floragardenmama Ketika kita bisa memaafkan orang lain, lalu mengapa kita tidak bisa memaafkan diri sen...

Wednesday, September 10, 2014

[Mantan] Penjual Jamu Seduh dan Pelestarian Jamu Indonesia


pic. BRC
Jamu di Indonesia adalah tradisi yang telah dikenal selama berabad-abad, baik digunakan sebagai upaya preventif dan promotif (pemeliharaan kesehatan dan menjaga stamina), maupun upaya kuratif (pengobatan). Louise Jumarani (2009) menyebutkan bahwa sejak zaman kerajaan Majapahit telah dikenal ramuan jamu godhog (rebus) di kalangan keluarga kerajaan. Selanjutnya, kebiasaan di keluarga kerajaan tersebut secara turun temurun menjadi tradisi masyarakat secara luas dan menjadi budaya bangsa yang terpelihara secara konvensional, terutama setelah abad 20.

Ramuan jamu-jamuan dari beragam tanaman yang ada di bumi Indonesia pun mulai dikembangkan. Kekayaan alam Indonesia yang melimpah ruah menjadi potensi bagi bangsa Indonesia untuk meracik ramuan jamu untuk keperluan pemeliharaan kesehatan, menjaga stamina, sampai keperluan pengobatan. Penggunaan ramuan dari tanaman mulai dari akar-akaran, daun-daunan, biji-bijian, umbi-umbian, batang, kulit buah, dan semacamnya pun semakin banyak digunakan untuk pengobatan. Daun kumis kucing misalnya, adalah tanaman perdu yang dapat digunakan sebagai obat memperlancar pengeluaran air kemih (diuretik). Demikian juga dengan kunyit, dapat digunakan untuk mengatasi sakit keputihan, haid tidak lancar, perut mulas (BRC Collection, 2013).

Dari ragam tanaman yang telah digunakan sebagai obat yang menyembuhkan dan sebagai minuman pemelihara kesehatan tersebut, selanjutnya dikembangkan dalam bentuk jamu seduh/serbuk, pills, kapsul, dan kaplet.

Pelestarian Jamu Indonesia Melalui Penjual Jamu Seduh
Penjual Jamu dan Gerobak Dorongnya (dok. Pribadi, 2014)
"Penjual jamu seduhan memiliki peran dalam melestarikan budaya bangsa di bidang industri jamu di Indonesia. Meskipun kelihatannya kecil, hanya menyeduhkan jamu untuk pembeli, meramu ragam jamu, namun peran penjual jamu seduh cukup signiffikan dalam pelestarian jamu di Indonesia. Betapa tidak. Melalui tangan penjual jamu seduhan ini, jamu di Indonesia dapat mencapai konsumen akhir (end user) agar konsumen nyaman dalam mengkonsumsi jamu."
Menjadi penjual jamu seduhan merupakan bagian dari perjalanan hidup saya. Ya, sekitar tahun 2000an, saya adalah penjual jamu seduh. Selama lebih kurang tiga tahunan saya membuka depot tamu di depan rumah, sehingga dapat menambah penghasilan dan tetap menemani anak-anak di rumah.

Ragam merek jamu yang saya jual di antaranya Jamu Sido Muncul, Jamu Jago, Jamu Nyonya Meneer, Jamu Iboe, Jamu Air Mancur, Jamu Gujati, Jamu Leo, Jamu Dua Putri Dewi, Jamu Kresno, dan lain-lain. Di Indonesia memang banyak sekali produsen jamu, baik skala rumahan (home industry) maupun skala nasional.

Aksesoris dan Perlengkapan Jamu Seduh

Saya berjualan jamu hanya di malam hari, yaitu sejak pukul enam sore sampai pukul sepuluh malam. Meskipun demikian, untuk persiapan berjualan, saya harus mempersiapkannya sejak sore, karena saya harus menyiapkan ragam aksesories untuk berjualan jamu, seperti sinom (kunyit asam), air panas untuk menyeduh, telur ayam kampung dan bebek, gula-gula (permen), madu, serta jeruk nipis.

Sinom merupakan minuman penawar rasa pahit jamu seduh. Demikian juga dengan gula-gula yang digunakan oleh pembeli untuk menghilangkan rasa pahit yang tertinggal di lidah setelah minum jamu.

Madu saya gunakan untuk menambah rasa dan khasiat jamu agar tidak pahit. Sedangkan telur ayam kampung saya gunakan jika ada permintaan dari konsumen untuk menambahkan kuning telur pada jamunya. Biasanya, untuk menambah stamina, pembeli minta ditambahkan kuning telur ayam kampung atau bebek. Satu sampai lima butir. Untuk menghilangkan bau amis telur dan aroma jamu yang menyengat, saya kasih juga beberapa tetes air jeruk nipis. Saat itu para pembeli suka dengan seduhan jamu saya, karena menurut mereka seduhan jamunya lembut, tidak terasa amis, dan rasa pahitnya tidak melekat di lidah.

Untuk sinom, meskipun merupakan minuman penawar jamu, para pembeli biasanya meminta tambah untuk dibawa pulang. Atau kadang-kadang jika mereka membawa anak-anak, biasanya meminta untuk saya bungkuskan dengan menggunakan plastik. Memang sinom saya manisnya manis gula, karena saya tidak menggunakan pemanis buatan.
"Perlu diperhatikan, penjual jamu kadang-kadang membuat sinom dengan menggunakan zat pemanis dan pewarna agar warna kuning sinomnya lebih cerah. Ini merupakan trik penjual jamu untuk meraih keuntungan yang lebih besar, karena jika menggunakan gula, maka biaya pengolahan sinom bertambah. yang artinya akan mengurangi keuntungan penjualan." 
Asam Jawa - Salah Ssatu Bahan Pembuat Sinom (Pic. Dokumen Pribadi, 2012)
Bagi saya, sinom sebagai bagian dari pemeliharaan kesehatan harus diolah dengan bahan dara yang sehat pula. Karena itu, untuk membuat sinom, saya membuatnya sendiri setiap hari untuk satu kali berjualan. Artinya, saya tidak menyimpan sinom di kulkas untuk saya jual keesokan harinya. Dengan berbahan kunyit, asam jawa, gula jawa, dan gula tebu, serta sedikit garam, para pembeli sangat menyukai sinom saya. Bahkan anak-anak juga menyukainya.
"Sinom ini juga biasaya saya gunakan untuk mengurangi rasa pahit jamu seduhan, yaitu dengan mencampurnya dalam jamu seduhan. Mungkin jika dilihat dari segi biaya, penggunaan sinom dalam jamu seduhan juga memperbesar biaya penyeduhan, tetapi jika hal ini membuat pelanggan merasa nyaman minum jamu seduhan kita, maka pelanggan tersebut akan mengulangi pembelian dan bahkan merekomendasikan kepada pembeli lainnya. Hal ini karena ada nilai tambah dalam mengonsumsi jamu seduhan yang kita berikan kepada pembeli."
Hal lain dalam aksesories penyeduhan jamu yang juga menjadi perhatian saya pada waktu itu adalah penggunaan campiran cairan beralkohol yang biasanya digunakan sebagai campuran jamu untuk pria. Biasanya, pembeli jamu pria minta tambahan cairan beralkohol ini dalam jamunya agar merasakan sensasi hangat pada tubuh setelah minum jamu. Pada saat menjadi penjual jamu seduh, saya menghindari aksesories penyeduhan jamu yang satu ini, karena saya menghindari bahan beralkohol dalam jamu seduhan saya.

Perlengkapan Penjual Jamu Seduh

Selain aksesoris perjamuan tersebut, saya juga harus mempersiapkan perlengkapan penyeduhan, seperti saringan telur ayam untuk memisahkan kuning telur dari putihnya, sendok untuk mengaduk seduhan, gelas untuk menyeduh, gelas kecil untuk sinom, dan nampan untuk menyajikan jamu kepada pembeli, pisau untuk mengiris jeruk nipis, serta tissue. Selain itu, juga saya sediakan ember kecil untuk menampung gelas kotor.

Untuk gelas seduhan, saya menyediakan banyak gelas, karena gelas-gelas yang sudah saya pakai untuk menyeduh tidak saya gunakan ulang dan saya harus mencucinya dengan pencucian yang sempurna. Jika gelas tersebut digunakan ulang dengan cara pencucian yang tidak sempurna, aroma jamunya masih melekat di gelas, sehingga akan bercampur dengan aroma jamu yang baru diseduh. Terlebih jika jamu tersebut menggunakan kuning telur, maka aroma amis telurnya akan melekat di gelas. Hal ini sangat mengganggu rasa dan nikmatnya minum jamu seduhan. Itulah mengapa, saya menyediakan ember kecil untuk menampung gelas-gelas kotor bekas seduhan untuk dicuci.
"Bahkan untuk gelas bekas seduhan dengan jumlah telur yang relatif banyak (biasanya para pembeli jamu pria dewasa menggunakan kuning telur antara 3-5 butir, dengan hitungan ganjil), maka saya harus merendamnya dengan air hangat dan kulit jeruk nipis bekas irisan yang saya gunakan untuk menyeduh."

Ragam Bentuk Jamu

Jamu Seduh (sumber: Rumah Jamu, 2014)
Jamu-jamu yang saya jual di depot jamu saya waktu itu juga bukan sebatas jamu seduh yang berbentuk puyer/serbuk, tetapi juga jamu dalam bentuk cair, pill, kaplet, dan kapsul. Yupps, saat itu, produsen jamu memang sudah mulai kreatif dalam memproduksi jamunya. Pengolahan ramuan jamu dalam berbagai bentuk tersebut merupakan salah satu upaya yang dilakuan oleh industri jamu di Indonesia tersebut untuk memenuhi selera konsumen dan agar jamu dapat dikonsumsi dengan nyaman dan mudah oleh konsumen. Jamu untuk penambah stamina pria  misalnya, tidak hanya tersedia dalam bentuk serbuk, tetapi ada juga yang dalam bentuk cair, kaplet, dan kapsul. Demikian pula dengan jamu bersih darah, jamu kewanitaan, jamu pegal linu, ada yang serbuk dan juga ada yang dalam bentuk pill.

Ragam bentuk jamu tersebut memudahkan pembeli dalam mengonsumsi jamu. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Lukman Muslimin dkk (2009), bentuk jamu yang paling diminati konsumen adalah cair (59%),  puyer/serbuk  (30%),  dan  pil/kapsul  (11%). Untuk jamu serbuk sendiri, jika pembeli ingin menyeduh jamunya di rumah, maka ada paket jamu komplit, yaitu paket jamu yang di dalamnya sudah ada jamu serbuk dan madunya sekalian.

Jamu yang saya jual juga bukan hanya sebatas jamu untuk orang dewasa, tetapi juga jamu untuk remaja dan anak-anak. Dalam penuturan Trubus yang dikutip oleh Listia Natadjaja dkk (2014), jamu memang diklasifikasi menjadi empat kategori berdasarkan pengguna dan kegunaannya, yaitu Jalu Usada, Wanito Usada, Rarya Usada, dan Triguna Usada.
  • Jalu usada adalah jamu untuk kesehatan dan stamina pria.
  • Wanito usada adalah jamu untuk kesehatan dan kecantikan termasuk kesehatan reproduksi, kecantikan, dan perawatan setelah melahirkan.
  • Rarya usada adalah jamu untuk anak-anak
  • Triguna usada adalah jamu untuk semua orang yang menderita penyakit tertentu, seperti batuk, pusing, flu, atau mual.

Jamu untuk Anak (sumber: Rumah Jamu, 2014 dan Jamu Jago, 2009)
Untuk anak-anak, tentunya jamu diramu dan dikemas sesuai dengan perilaku anak-anak. Jamu Buyung Upik dan Anak Sehat misalnya, dikemas dalam sachet dan diramu dalam ragam rasa buah. Mulai dari rasa cokelat, rasa jeruk, dan rasa strawberry. Pembuatannya juga sangat mudah, tinggal tuang ke dalam air hangat atau dingin sesuai selera, lalu aduk, dan jamu anak pun siap untuk diminum.

Jamu Tradisional Berbahan Kimia Obat

Pengalaman sebagai penjual jamu memberikan pengetahuan bagi saya untuk memilih jamu yang berbahan alami dan berbahan kimia obat (BKO). Pada saat saya berjualan jamu, rumor mengenai penggunaan bahan kimia dalam jamu tradisional juga sudah mulai beredar. Bahkan ada razia terhadap penjual jamu seperti saya dari petugas untuk menemukan jamu berbahan kimia obat. Karena itu, saya juga mengikuti perkembangan berita dari grosir dan sesama penjual jamu mengenai jamu-jamu apa saja yang diindikasi berbahan zat kimia obat, yang tentunya merusak khasiat dari jamu.

Bahan-bahan kimia obat yang ditambahkan tersebut biasanya berfungsi untuk mempercepat proses penghilangan rasa sakit. Hal ini dapat dirasakan pembeli, yang jika sudah pernah minum jamu tersebut mereka akan merasakan perubahan secara cepat. Namun jika mereka tidak minum jamu tersebut keesokan harinya maka mereka menjadi ketagihan atau badan terasa sakit semua. Artinya, jika mereka tidak meminum jamu-jamu tersebut, tubuh akan terasa tidak enak dan jika sudah meminumnya, maka tubuh langsung merasakan dampaknya.

Hal ini tentunya berbeda dengan jamu berbahan alami yang memerlukan proses untuk penyembuhannya. Dan, tidak menimbulkan efek ketagihan.

Jamu Seduhan dan Camilan Pengiring

Saat saya berjualan jamu, di meja tempat saya menyajikan jamu untuk pembeli tidak hanya menyediakan tisue, tetapi ada juga makanan kecil atau camilan yang saya sajikan. Seperti gorengan, kacang telur, kacang bawang, ragam keripik (keripik singkong, keripik jagung, dan lain-lain). Pastinya, camilan tersebut bukan saya yang mengolahnya, tetapi para tetangga yang turut menitipkan dagangannya di depot jamu seduhan saya.

Programnya cukup sederhana saja, mereka menitipkan camilan di tempat saya dan saya menjualkannya kepada pembeli. Jika ada yang laku maka saya membayarnya sesuai dengan jumlah camilan yang laku. Sedang sisanya diambil kembali untuk ditukar dengan yang baru. Pastinya lagi, di sini saya mengambil keuntungan beberapa rupiah per unit camilan :). So, ada simbiosis mutualisme antara saya dengan tetangga yang bisa membuat camilan tetapi tidak dapat menjual produknya kepada konsumen.

Berdasarkan uraian pengalaman saya saat menjadi penjual jamu seduhan di atas maka dapat diambil beberapa kesimpulan bahwa penjual jamu seduh tidak hanya melestarikan tradisi penggunaan jamu Indonesia, tetapi juga menambah pendapatan rumah tangga dan masyarakat sekitar; memperkuat jiwa wirausaha masyarakat; memperbaiki citra jamu melalui peoses penyampaian pelayanan yang nyaman, bersih; dan pengawas adanya kemungkinan jamu berbahan kimia obat

Dalam posisinya dalam rantai distribusi produk, penjual jamu seduh menjadi ujung tombak penyampai produk yang dikeluarkan oleh produsen jamu sampai ke konsumen akhir. Sebagai tenaga penjual pada rantai distribusi paling ujung, penjual jamu seduh menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, selain harga, waktu, dan jumlah. Kemampuan penjual jamu seduhan untuk menjaga kualitas pelayanan dan selalu memperhatikan higinitas (kebersihan) perlengkapan penyeduhan jamu, serta memperhatikan bahan-bahan (aksesories) dalam penyeduhan jamu juga menjadi faktor penentu pembeli dalam memutuskan penggunaan jamu untuk memelihara dan menjaga kesehatan, kecantikan, dan pengobatan.

Jika penjual jamu seduh mampu meracik, menyajikan, dan melayani pembeli akhir dengan baik, maka pengalaman pembelian ini akan mempengaruhi citra jamu, cara konsumsi jamu oleh konsumen, serta kepercayaan komsumen untuk mengonsumsi jamu.

Referensi:
  • Biopharmaca Research Center, 2013.
  • BRC Collection, 2013.
  • Rumah Jamu Online Sido Muncul, 2014.
  • Official Website Jamu Jago: Jamu Anak, 2009.
  • Listia Natadjaja, Faruk Tripoli, dan Bayu Wahyono, 2014, Traditional Medicine (Jamu) in Modern Medical Discourse, The International Journal of Social Sciences, 30th July 2014, Vol 25 No.1, pp. 55-65.
  • Louise Jumarani, 2009, The Essence of Indonesian Spa: Spa Indonesia Gaya Jawa dan Bali, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
  • Lukman Muslimin, dkk., 2009, Laporan Akhir: Kajian Potensi Pengembangan Pasar Jamu. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri, Badan Penelitian dan Pengembangan Perdagangan, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.

9 comments:

  1. wah ada jamu yang buat anak juga ya komplit lagi sesuai kebutuhan, jadi kepengen beli jamu buat anaknya :) jamu memang pilihan terbaik untuk sehat :)

    ReplyDelete
  2. Perkenalkan saya seorang penjual jamu yang baru tiga hari mulai berjualan, jamu yang saya jual sama dengan ibu yang dijual ibu, bedanya gaya berjualan ibu dengan saya dalam proses penyajian, kalo ibu sangat memperhatikan kenyamanan pembeli seperti menjaga jamu seduhan dari ras amis dan cara pencucian gelasnya, jika pembeli menggunakan beberapa butir telur. ada yang saya tanyakan terkait proses seduhan jamu, jika akan mencampur jamu beberapa macam jamu seperti jamu pegal linu dengan jamu batuk atau jamu khusus pria misalnya jamu urat madu dan sejenisnya jika dicampur dengan jamu ramuan tradisional madura yang juga khususs vitalitas pria atau wanita, bagaimana cara pencampurannya. trim's atas jawaban dan perhatiannya. ttd Anwar Nuris, Pademawu Timur, Kec Pademawu, Kab Pamekasan Madura. Hp 0852 3361 2534, Fb Noriz Ganz Chokc.

    ReplyDelete
  3. Maaf ada no.telfon ndak ya,karena saya juga ingin berniat berjualan jamu seduh,cuma belum tau cara penyajiannya

    ReplyDelete
  4. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  5. Saya seneng minum jamu seduhan di warung jamu karena suka dgn rasanya. Kalau menyeduh sendiri di rumah, apa sajabl ramuannya?

    ReplyDelete
  6. Dijual :
    Jamu tolak angin cair sachet "AIR MANCUR"
    -kondisi baru
    -dus asli
    -1 sachet isi 16,5 ml
    -1 dus isi 264 sachet / 24 box
    -expired juni 2020 & juli 2020
    -harga per 1 dus rp.350.000

    Keterangan :
    * Beli 1 dus ongkir ditanggung pembeli..
    ** Beli 3 dus gratis ongkir wilayah JATABEK..
    *** Beli 10 dus gratis ongkir pulau jawa s.d bali
    **** Beli 15 dus gratis ongkir ke LOMBOK..
    ***** Beli 50 dus gratis ongkir ke PULAU SUMATERA & BEBERAPA WILAYAH Di KALIMANTAN
    ****** Beli 100 dus gratis ongkir ke WILAYAH MALUKU , SULAWESI , NTB , NTT , PAPUA

    # MAU HARGA MURAH , ONGKIR SILAHKAN DITANGGUNG PEMBELI..

    HUBUNGI SEGERA :
    VIA CALL / SMS / WHATSAPP
    BENI 089650091317

    ReplyDelete
  7. Dijual :
    Jamu tolak angin cair sachet "AIR MANCUR"
    -kondisi baru
    -dus asli
    -1 sachet isi 16,5 ml
    -1 dus isi 264 sachet / 24 box
    -expired juni 2020 & juli 2020
    -harga per 1 dus rp.350.000

    Keterangan :
    * Beli 1 dus ongkir ditanggung pembeli..
    ** Beli 3 dus gratis ongkir wilayah JATABEK..
    *** Beli 10 dus gratis ongkir pulau jawa s.d bali
    **** Beli 15 dus gratis ongkir ke LOMBOK..
    ***** Beli 50 dus gratis ongkir ke PULAU SUMATERA & BEBERAPA WILAYAH Di KALIMANTAN
    ****** Beli 100 dus gratis ongkir ke WILAYAH MALUKU , SULAWESI , NTB , NTT , PAPUA

    # MAU HARGA MURAH , ONGKIR SILAHKAN DITANGGUNG PEMBELI..

    HUBUNGI SEGERA :
    VIA CALL / SMS / WHATSAPP
    BENI 089650091317

    ReplyDelete
  8. Mantaap terimakasih sangat membantu saya sekali :)

    ReplyDelete
  9. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete

About Me

Just a little bit of woman, mom, and wife ...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...