It's Okay If You're Not Okay

Yolanda Putih di Depan Rumah @floragardenmama Ketika kita bisa memaafkan orang lain, lalu mengapa kita tidak bisa memaafkan diri sen...

Saturday, December 20, 2014

[#ShareTheGoodness] Agar Gigi Tidak Minta 'Pensiun' Dini dan Mulut Segar Sepanjang Hari

Ingat saat pertama kali melihat gigi si kecil tumbuh? Senang dan gemas sekali melihat si putih 'metungul' (bahasa Jawa, artinya muncul) di atas gusi. Gigi yang hanya satu biji itu pun tumbuh dan makin menambah kelucuan si kecil. 
Heran ya. Gigi yang hanya satu pada gusi si kecil itu sensasinya berbeda dengan gigi yang hanya satu pada nenek-nenek. Hampir setiap hari kita akan menanyakan pada si kecil, "giginya mana?" Dan dengan nyengir si kecil akan memamerkan giginya yang hanya satu itu. Dan, seiring dengan berjalannya waktu, gigi si kecil pun mulai tumbuh satu per satu, hingga akhirnya penuhlah gusinya ditumbuhi gigi. 

Dan, gigi itu pun menunaikan tugasnya mengunyah dan menggigit. Gigi susupun berganti. Gigi-gigi itu akan lepas satu per satu untuk berganti dengan gigi sulung. Gigi sulung ini yang akan terus melakukan tugasnya sampai kita tua kelak. Bayangkan saja, gigi geligi yang setiap hari bertugas menggigit dan mengunyah makanan, harus berhadapan dengan segala jenis bahan makanan, mulai yang bertekstur keras, lembek, yang berasa tawar, pedas, manis, asin, pahit. Bersuhu panas, hangat, sedang, dan dingin. Belum lagi kandungan zat-zat kimia yang harus bersentuhan dengan gigi. 

Nah, banyak sekali kan tantangan yang dihadapi oleh gigi sulung ini, karena gigi inilah yang akan menemani kita sampai tua. menggigit dan mengunyah beragam jenis makanan dan terpapar ragam rasa minuman sampai akhirnya rontok lagi satu persatu saat kita tua kelak.

Sebelum gigi mencapai tahap kerontokannya, gigi dan mulut akan banyak mengalami masalah jika kita mengabaikan perawatannya, mulai gigi gigis (rampant caries), adanya plak dan karang gigi, gigi berlubang, sampai sariawan, dan bau mulut. Karena itu, diperlukan perawatan gigi dan mulut secara teratur agar gigi-gigi itu tetap bertahan sampai kita tua dan mulut pun tetap segar dan tidak diserang sariawan.

Dan, perawatan gigi dan mulut itu adalah sebuah keharusan, karena gigi telah memberikan semua hal terbaiknya untuk kita, sehingga kita juga harus memberikan yang terbaik bagi gigi kita. 
Pernah membayangkan, jika kita tidak punya gigi? Huh, dengan apa kita mengunyah ya? Pastinya sangat tidak nyaman sekali mengunyah, menggigit, dan menelan makanan tanpa gigi. Hihihi .... 
Pakai gigi palsu? Huft, itu sangat menyebalkan dan lucu. Salah satu Bu Lek saya adayang memakai gigi palsu sejak beberapa belas tahun lalu, karena gigi beliau bagian depan sudah minta 'pensiun' dini. Padahal pada waktu itu, secara usia masih kisaran 35 tahunan. So, kalau sikat gigi beliau harus melepas giginya itu dan menyikatnya di luar. 

By the way ..., apa saja sih yang bisa kita lakukan untuk memberikan yang terbaik bagi gigi dan mulut kita? Nah, ini dia tips merawat gigi sebagai bentuk persembahan terbaik kita untuk gigi geligi kita biar tidak minta 'pensiun' dini dan mulut terasa segar :). 

1. Sikat Gigi Teratur 
Sikat gigi secara teratur yang direkomendasikan adalah dua kali sehari. Keteraturan sikat gigi ini harus dilakukan dan menjadi komitmen seluruh anggota keluarga. Dengan melibatkan seluruh anggota keluarga maka komitmen akan lebih terjaga, karena akan antaranggota keluarga akan saling mengingatkan. 
Selain itu juga akan meningkatkan kekompakan seluruh anggota keluarga. Bayangkan saja kalau setiap bangun tidur kita semua lari ke wastafel untuk sikat gigi, atau kalau malam hari saat akan tidur, anak-anak dengan baju tidurnya berlari menuju tempat sikat gigi bersama-sama. Pemandangan yang luar biasa bukan? Kompak dan menyenangkan.
Manfaat lain menyikat gigi secara teratur?
  • Yang pasti gigi dan mulut akan segar.
  • Yang pasti kuman pada gigi akan merasa tidak nyaman, sehingga gigi akan sehat dan terjaga keawetannya.
  • Yang pasti juga, menjadikan kita menjadi pribadi yang disiplin dan berkomitmen. Artinya, sikat gigi teratur membuat kita memiliki satu kebiasaan baik yang akan menular kepada kebiasaaan lain, mulai di rumah, di kantor, di sekolah, dan di mana saja.  

Di sini, sikat gigi teratur lo ya. Artinya, secara waktu telah ditentukan. Hal ini karena menyikat gigi pun tidak boleh dilakukan sembarangan. Sikat gigi yang dilakukan segera setelah makan juga tidak baik, karena bisa meningkatkan keasaman gigi dan menyebabkan korosi gigi (begitu kata Systema Solution).
2. Periksa Gigi Ke Dokter Gigi Setiap Enam Bulan Sekali 
Nah, ini juga perlu melibatkan anggota keluarga lainnya. Karena berdasarkan kebiasaan umum, orang akan berkunjung ke dokter gigi hanya ketika gigi sudah sakit. Bahkan gigi berlubang sekalipun, kalau tidak sakit, seringkali akan dibiarkan. Padahal, saat gigi sudah terasa sakit, saat itu kondisi gigi sudah sangat buruk. Bahkan dokter gigi pun tidak akan langsung melakukan pencabutan ataupun aktivitas lain. Dokter gigi biasanya akan terlebih dahulu membantu mengurangi rasa sakitnya, dan baru kemudian dilakukan pencabutan atau pengobatan lainnya.
Apalagi jika sakit gigi menyerang saat ibu lagi hamil. Wah, dokter gigi akan sangat hati-hati dalam mengambil keputusan. 

So, membuat jadwal kunjungan ke dokter gigi bersama keluarga akan sangat menyenangkan dan bermanfaat. Bukankah hanya dua kali dalam setahun? Jadi masih bisa diatur bukan (dompet dan waktunya :)). Yah... daripada ketiban sakit gigi???

3. Pilih Pasta Gigi yang Tepat untuk Gigi 
Pemilihan pasta gigi yang tepat menjadi faktor penting dalam perawatan gigi dan mulut. Untuk anak-anak biasanya suka yang berasa-rasa, mulai rasa jeruk, strawberry, dan rasa-rasa lainnya. Dengan rasa-rasa ini, anak-anak akan senang dan bersemangat ketika diajak sikat gigi. Hanya saja, anak-anak akan cenderung menelan pasta gigi itu saat berkumur. Hal ini tentunya tidak baik bukan?

Karena itu, saat anak sudah bisa diajak berbicara (berdiskusi) alangkah baiknya anak-anak mulai dikenalkan dengan pasta gigi yang aman untuk keluarga dengan tanpa menelan pasta gigi itu saat berkumur. 

Pasta gigi yang tepat dan aman, pastinya pasta gigi yang tidak banyak mengandung detergent. Pasta gigi yang tepat untuk gigi itu adalah pasta gigi yang mengandung nano calcium, erythritol, dan micro foam, sehingga mampu memberikan aksi perlindungan cepat dan tepat pada 8 masalah gigi dan mulut, yaitu:
  • Membantu memperbaiki gigi berlubang.
  • Membantu memperkuat gigi dan enamel gigi.
  • Membunuh bakteri.
  • Membantu mengurangi plak.
  • Menjaga gusi tetap sehat.
  • Menetralisir asam di mulut.
  • Mengurangi bau mulut.
  • Melindungi gigi secara menyeluruh.

4. Pilih Sikat Gigi yang Sesuai dengan Susunan Gigi Geligi 
Sikat gigi yang tidak tepat akan terasa tidak nyaman jika digunakan. Sikat gigi yang sesuai dengan gigi geligi akan membantu kita dalam merawat gigi dan mulut. Bayangka saja jika sikat gigi yang kita gunakan untuk sikat gigi itu kasar, datar, dan gembul, pasti akan terasa tidak nyaman di dalam mulut, dan memaksa mulut untuk termasuki oleh benda yang 'tidak tepat'. 

Nah, sikat gigi yang tepat itu sikat gigi yang seperti apa sih? Sikat gigi yang tepat itu sikat gigi yang lembut, mampu menjangkau hingga ke sel tersempit gigi dan gusi, menjangkau hingga sampai ruang mulut terdalam, dan memiliki bulu-bulu yang bisa berfungsi untuk flossing. Yaitu membersihkan ke sela-sela gigi geligi. 
Selain itu, untuk sikat gigi, lebih baik dibatasi penggunaannya. Jangan sampai sikat gigi satu digunakan untuk jangka waktu yang sangat lama, sehingga bulu-bulu sikat gigi mekar seperti bunga :). Setidaknya, gunakan sikat gigi 1 - 3 bulan saja. Atau, jika sekiranya bulu-bulu sikat gigi telah berubah posisi, lebih baik segera ganti sikat giginya dengan sikat gigi yang baru. 

5. Hindari Makan Makanan dengan Suhu Ekstrim
Makanan yang sangat dingin atau makanan yang sangat panas membuat gigi harus bekerja keras untuk menyesuaikan suhu kamar dengan suhu makanan. Hal ini akan berakibat buruk bagi gigi, karena gigi akan mudah rapuh. Karena itu, sebaiknya tunggu makanan sampai berada pada suhu kamar. Yaa ... hangat-hangat lah. Atau tidak terlalu dingin sekali juga.

Kebiasaan kita yang tidak baik yang paling sering adalah makan bakso panas-panas, pedas, dan kemudian minum es dingin. Nah, kebiasaan seperti ini sungguh menyiksa gigi kita. So, usahakan dihindari yaaa....

6. Hindari Makanan dan Minuman yang Merangsang Keasaman Gigi
Makanan  dan minuman yang merangsang keasaman gigi ini akan berdampak pada rentannya gigi untuk rusak, karena enamel gigi akan mudah terkorosi. Nah, makanan dan minuman yang merangsang keasaman gigi itu makanan seperti apa sih?
Nih, contohnya, makanan yang menggunakan pemanis, minuman bersoda, kopi, teh, dan minuman berpemanis lainnya. Untuk pastinya, lihat saja kata Systema Solution berikut ini ya.



Tuh kan. ternyata, selain tidak baik untuk gigi, minuman semacam teh dan kopi juga membuat gigi menjadi kecokelatan. Gimana coba rasanya kalau kita tersenyum dengan gigi kecokelatan .... Hihihi ....

7. Hindari Penggunaan Aksesoris Gigi yang Tidak Tepat
Penggunaan behel sempat menjadi tren di kalangan artis dan kalangan masyarakat luas. Penggunaan kawat gigi ini umumnya digunakan untuk meratakan gigi yang meronggos (tonggos). Namun, dalam praktiknya, penggunaan behel ini kemudian menjadi tren dan banyak anak muda yang menggunakannya dengan tujuan untuk mempercantik gigi. 
Bahan yang dipilih untuk membuat behel pun beragam. Nah, ternyata, menurut Systema Solution, penggunaan behel yang tidak tepat bisa merusak gigi, mengganggu kesehatan mulut, dan bahkan menyebabkan keracunan bagi penggunanya. Nah lo ....
8. Gunakan Mouthwash untuk Kesehatan Gigi dan Kesegaran Mulut
Berkumur berfungsi untuk membersihkan rongga mulut dan gigi. Berkumur menjadi penting, karena di dalam rongga mulut kita ternyata bersarang lebih dari 250 jenis bakteri baik dan buruk. Ragam bakteri yang buruk atau jahat akan menyebabkan gigi berlubang, karies gigi, plak, dan bau mulut. So, berkumur (mouthwash) menjadi sangat penting, karena berkumur akan menjangkau ke seluruh rongga mulut dan gigi.

Sekali lagi, seperti halnya dalam memilih pasta gigi, memilih mouthwash juga harus hti-hati. Mouthwash harus dipilih sesuai kebutuhan dan mampu menjaga kesehatan gigi dan kesegaran mulut. Mouthwash yang dipilih harus memiliki kekuatan aktif, mengandung fluoride, IPMP, dan kandungan GK2, sehingga mampu membunuh bakteri dengan menembus biofilm di terdalam, memberi efek segar pada mulut, menjaga gigi agar terhindar dari timbunan plak, mencegah bau mulut, serta mengurangi risiko penyakit periodental dan radang gusi, tidak menimbulkan rasa perih seperti terbakar di mulut, dan memiliki kandungan alkohol yang rendah (Systema Solution, 2014).

Tuh kan. Pilih mouthwash yang mengandung fluoride agar gigi tetap kuat dan tidak mudah keropos. Dengan demikian, gigi tidak cepat-cepat minta pensiun dini hehehe ....

9. Konsumsi Makanan yang Baik untuk Gigi
Buah dan sayuran membantu membuat gigi lebih cerah dan gusi lebih terawat. kandungan air dan kerenyahan buah membuat gigi dan gusi lebih sehat. Apalagi, buah juga banyak mengandung vitamin C yang bagus untuk kesehatan dan daya tahan tubuh bukan?
Nah menurut Systema Solution, buah wortel, nanas, dan strawberry memiliki manfaat untuk kesehatan gigi, penampilan gigi, dan gusi lo



10. Hindari Kebiasaan Buruk Terhadap Gigi
Kebiasaan buruk seperti apa sih yang biasanya kita lakukan terhadap gigi? Beberapa kebiasaan buruk yang biasanya kita lakukan pada gigi umumnya kita lakukan dengan tanpa kita sadari. Misalnya menggigit kuku, menghisap jar-jari yang biasanya dilakukan oleh balita, 

No comments:

Post a Comment

About Me

Just a little bit of woman, mom, and wife ...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...