Kartu ATM untuk Anak-anak |
Selama ini, selain menabung di sekolah, anak-anak juga menabung di rumah dengan menggunakan celengan dari plastik yang berbentuk lucu-lucu. Untuk tabungan di sekolah, saya biasanya menganggarkan secara harian yang include dengan uang saku. Sedangkan untuk tabungan di rumah, murni diperoleh dari sisa uang saku atau dari sumber lain, seperti dari pemberian saudara dan kerabat saat silaturahim.
Untuk tabungan di sekolah, pengendalian penggunaannya relatif bagus, karena anak-anak tidak bisa mengambil sesuka hati. Mereka biasanya mengambil tabungan jika ada keperluan sekolah, seperti ada acara outbond, ulang tahun teman atau guru, dan kebutuhan sekolah lain yang ingin segera diselesaikan, di mana semua itu langsung dalam pengawasan guru. Untuk pengambilan di luar itu, anak-anak hanya bisa mengambil maksimal Rp50.000, jika lebih dari itu, maka pengambilan tabungan harus dilakukan oleh orangtua atau wali.
Masalahnya kemudian adalah, ketika anak-anak sudah ada yang masuk Sekolah Menengah Pertama, kendali keuangan menjadi sedikit sulit, karena mereka sudah memiliki kebutuhan lebih. Uang yang seharusnya untuk ditabungkan kadang-kadang harus terpakai untuk acara bersama teman-teman.
Bahkan tabungan di celengan plastik pun kadang mulutnya harus dibuka sedikit lebih lebar agar bisa mengambil isinya. Jadinya .... Tabungan pun tidak lagi bisa berfungsi sebagai tabungan. Malahan, kadang-kadang kebaikan hati para krucils menjadi lahan empuk bagi si kakak tertua untuk mengambil tabungan dari celengan plastik adik-adiknya. Tentu dengan janji akan dikembalikan.
Melihat kebiasaan anak-anak tersebut, akhirnya, dengan kebaikan hati my hubby, kelima anak-anak yang imut dan lucu itu pun kami bukakan rekening tabungan di Bank. Bank pilihan kami untuk anak-anak adalan Bank Nasional Indonesia (BNI). Sementara jenis tabungan yang kami pilih adalah tabungan BNI Tunas Hasanah. Dengan demikian, anak-anak memiliki rekening atas nama masing-masing. Dan, pastinya mereka juga punya kartu ATM atas nama mereka masing-masing.
Aheeemm ... lebih aman dan bikin anak-anak bangga.
Buku Tabungan BNI Tunas Hasanah Para Krucils |
Salah satu alasannya adalah karena kebetulan saya dan my hubby sudah punya rekening di BNI. Dan kami percaya dengan reputasi BNI yang telah komitmen memberikan pelayanan kepada masyarakat Indonesia selama 69 tahun ini.
Dengan rekening bank yang sama, proses transfer dana dapat dilakukan tanpa harus terkena biaya transfer. Demikian pula untuk pengecekan saldo dan mutasi rekening dapat dilakukan melalui BNI internet banking.
Kini, mereka bisa mengumpulkan uangnya di saya dulu sebelum saya menyetornya ke rekening masing-masing. Dan itu tidak perlu repot-repot harus ke bank, karena saya cukup memindahnya via BNI internet banking dari tabungan saya yang juga di BNI (atas nama my hubby), karena rekening BNI atas nama saya, sudah saya gunakan untuk dana penyisihan untuk bisnis my hubby.
Nah, lebih praktis kan. Meskipun mereka sudah punya kartu ATM masing-masing, mereka tetap bisa saling membantu sesama saudara. Seperti ketika saya dan my hubby harus ke Jakarta selama seminggu, maka saya tidak perlu repot-repot memberi mereka uang tunai, karena mereka bisa mengambil uang di ATM untuk kebutuhan mereka. Dan, ketika saya dan my hubby kembali ke Surabaya, mereka tinggal meng'klaim'kan besaran uang yang terpakai.
Tuh kan, dengan menabung di BNI, anak-anak pun sudah bisa menabung di bank dengan rekening atas nama mereka sendiri, memiliki kartu ATM, belajar mengelola keuangan sendiri, dan belajar bertrasaksi yang aman secara online. Pastinya, sebagai orangtua tetap membantu mengontrol dan mendukung semangat menabung mereka.
O iya, saat pendaftaran rekening baru untuk anak-anak, karena mereka masih belum memiliki KTP maka mereka menggunakan KTP saya. Dan, yang bertanda tangan di kartu ATM juga saya ....
No comments:
Post a Comment