It's Okay If You're Not Okay

Yolanda Putih di Depan Rumah @floragardenmama Ketika kita bisa memaafkan orang lain, lalu mengapa kita tidak bisa memaafkan diri sen...

Friday, August 26, 2016

Perjalanan Luar Kota Saat Hamil

Kehamilan Baby Al, si bungsu yang terpaut jauh jarak lima orang kakaknya, membuat kebiasaan yang berbeda dari kehamilan sebelumnya. Jika pada kehamilan sebelumnya saya bisa lebih banyak diam di rumah, maka pada kehamilan Baby Al ini, saya harus bisa mengikuti irama perkembangan kakak-kakaknya. Bagaimana tidak, selulusnya dari Sekolah Dasar, si nomor tiga langsung masuk pondok pesantren di luar kota, sehingga kami harus 'sambang' ke pondok hampir setiap seminggu sekali. So, hampir sepanjang kehamilan Baby Al, saya dan suami harus wira-wiri ke luar kota. Alhamdulillah, berdasarkan pantauan dokter, selama kehamilan ini saya sehat dan Baby Al juga sehat. 

Tinggal di pondok pesantren dan harus jauh dari keluarga merupakan pengalaman pertama bagi putri ketiga kami. Sehingga hampir sekali dalam seminggu kami harus 'sambang'. Awalnya, kami mengambil hari Minggu untuk 'sambang' ke pesantren, supaya semua bisa ikut 'sambang'. Tetapi, ternyata sekolah si kakak ketiga ini liburnya pada hari Jumat, sehingga kami harus rela mengubah jadwal 'sambang'. Dan, kami pun melintasi rute Surabaya-Paciran di hari Jumat. 

Dari rutinitas perjalanan ini, kami jadi tahu ternyata perjalanan di hari Minggu berbeda dengan perjalanan di hari Jumat. Pada hari Minggu, jalan tol yang kami lalui cenderung lengang, karena tidak ada kendaraan besar yang lalu lalang. Kebanyakan kendaraan yang lewat adalah kendaraan pribadi. Sementara itu, pada hari Jumat, kendaraan besar yang lewat lebih banyak, sehingga walaupun lewat jalan tol. Sampai-sampai kami seolah liliput yang berada di antara raksasa yang bergerak dengan gagah. Tidak jarang kami terjebak macet saat menjelang mendekati pintu gerbang tol dan terselip di antara kendaraan yang tinggi besar. Atau jika ada kendaraan besar yang terguling, maka kami pun harus rela bermacet ria di jalan tol.

Seperti Liliput di Samping Truk Raksasa (Foto diambil di Jalan Tol, dok, pribadi)
Karena berlalu lalang bersama dengan kendaraan besar, polusi di jalan pun sangat terasa. Asap bus, kontainer, tangki, truk, mobil box besar, sangat terasa sampai ke ruang kendaraan yang kami tumpangi. Apalagi pada saat itu kami memang sering membawa si Merah. Saya sendiri merasakan bahwa ada perbedaan dalam kemampuan filter udara si Merah dengan si Hitam. Karena saat berkendara dengan si Hitam, saya tidak pernah merasakan tajamnya bau asap kendaraan lain yang lalu lalang bersama kami di jalan raya. Sedangkan saat berkendara dengan si Merah, saya bisa merasakan bau asap kendaraan lain. Dan, tidak hanya bau asap kendaraan, bau asap pabrik, bau debu jalan juga bisa saya rasakan. 

Yapps, ternyata beda produsen beda kemampuan mobil untuk menfilter udara. Polusi udara selama berkendara ini tentunya sangat berpengaruh pada kenyamanan saya yang sedang hamil. Saya harus kerap menutup hidung dengan kerudung saya, supaya tidak membau asap kendaraan dan debu yang masuk ke ruang mobil dan supaya tidak pusing dan mual. Saya pun mengalihkan bau-bauan tersebut ke arah bau minyak kayu putih yang saya torehkan langsung di kerudung saya. Pastinya hal ini tidak hanya saya rasakan, tetapi juga anak-anak saya yang duduk di jok belakang. 

Hmmm, kadang saya sampai merasa enggan untuk ikut 'sambang', tetapi saya juga ingin bertemu sama si kakak. Nah, supaya tetap bisa 'sambang' dan melalui perjalanan luar kota yang sehat dan nyaman selama hamil ini, maka ada beberapa hal yang bisa dilakukan, di antaranya adalah: 
  • Memastikan telah berkonsultasi dengan dokter bahwa kehamilan dalam kondisi sehat, baik ibu maupun baby nya.
  • Memperbanyak persediaan air putih dan mengurangi minuman berasa. Seperti yang kita tahu, air putih merupakan penetralisir zat beracun dalam tubuh. Makanya, jika sedang dalam perjalanan, saya tidak mau ada minuman berasa di samping saya dan meletakkannya di jok belakang.
  • Nyemil buah-buahan yang sengaja saya bawa dari rumah. Nyemil buah-buahan sepanjang perjalanan akan membuat mulut terasa segar dan terhindar dari mual. 
  • Tidak ikut-ikut nyemil makanan gorengan, minuman berperisa dan yang mengandung zat pemanis, serta permen. Makanan-makanan tersebut awalnya memang enak di mulut, tetapi lama-lama bisa membuat pusing. Itulah mengapa, saya menghindarinya dan beralih ke buah-buahan. 
  • Istirahat. Sebenarnya jarak tempuh kami tidak panjang. kalau perjalanan lancar, perjalanan bisa kami tempuh hanya dua setengah jam saja. Tetapi, demi kenyamanan, jika hari sudah siang, biasanya kami istirahat dulu di rest area yang tersedia di jalan tol. Selain untuk istirahat dan sholat, di sini kami juga bisa menikmati makan siang. Tetapi jika hari masih pagi, biasanya kami hanya berhenti ketika saya ingin buang air kecil saja. 
  • Pakai air filter atau filter udara untuk mobil. Filter udara ini sebenarnya sudah ada di mobil. Hanya saja, seperti yang sudah saya tulis di muka, beda produsen mobil, beda juga kemampuan filter udaranya. Si Merah yang meskipun keluaran lebih baru dibandingkan si Hitam, ternyata memiliki kemampuan yang berbeda. Si Merah kurang mampu menfilter udara dari luar, sehingga memerlukan tambahan air filter. Setahu saya, pelopor produk air filter yang cukup handal saai ini sih Sakura Bio-Guard Cabin Air Filter yang merupakan satu dari produk Sakura Filter. 
Sakura Bio-Guard Cabin Air Filter (Diambil dari Sini)
Dibandingkan dengan produk air filter yang lain, Sakura Bio-Guard Cabin Air Filter memiliki kelebihan dalam menyaring partikel debu sampai kurang dari 2,5 mikron, karena memiliki tiga lapis penyaring. Bio-guardnya juga mampu melindungi pengendara dari virus, dan juga bisa mencegah alergi, karena mampu mencegah alergen (pencetus alergi) sampai lebih dari 99%.

Dari hasil search di mbah Google, saya juga menemukan informasi mengenai Filter Sakura, bahwa produk air Filter yang disediakan banyak ragamnya lo. Masing-masing tipe digunakan untuk merek mobil dari produsen yang berbeda. So, si Merah dan si Hitam yang memiliki kemampuan berbeda dalam menyaring udara, harus menggunakan tipe yang berbeda pula. Lebih jelasnya, informasi mengenai Filter Sakura dan tipe-tipe berdasar jenis mobilnya bisa dilihat di SINI yaaa..... 

Nah, itu tadi pengalaman perjalanan luar kota saat saya hamil Baby Al. Alhamdulillah, meskipun diajak melalui perjalanan luar kota sepanjang masa kehamilan, si baby Al terlahir dalam kondisi sehat ddengan berat badan sangat normal (3750 gr).


Yupps... Semoga tulisan ini bisa menambah khasanah dan wawasan bagi ibu hamil lainnya yang ingin berkendara luar kota dengan sehat dan nyaman. Jadi, tulisan ini bisa menjadi alternatif informasi di antara tulisan terkait perjalanan luar kota saat hamil yang banyak dishare melalui blog dan bisa dicari melalui si mbah google.



No comments:

Post a Comment

About Me

Just a little bit of woman, mom, and wife ...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...